Follow @CiaxMan

Sunday, December 4, 2011

Si Cacat Part 1

Adril adalah anak yang baru tamat dari bangku SMA. Sebentar lagi dia akan menghadapi ujian kemasukan untuk menuju universitas. Adril anak yang mempunyai keterbatasan, pada kelas 2 SMA dia mengalami kecelakaan yang membuatnya duduk di kursi roda selama hidupnya...

Saat itu Adril mempunyai kegiatan extrakurikuler di sekolahannya. Dia sangat hobby bermain basket. Saat sore menjelang magrib dia pun bersiap-siap untuk kembali pulang kerumah dengan menunggang sebuah sepeda motor. Adril membawanya sedikit kencang pada saat itu, karena hari sudah menjelang magrib ia pun mencoba mengejar agar dia sampai dirumah sebelum azan magrib. Tapi sepertinya nasib baik belum berpihak kepadanya. Di sebuah perempatan Adril melaju sepeda motornya dengan sangat kencang untuk mengejar lampu hijau dan ternyata ada penunggang motor yang menabraknya dari samping. Adril pun terlempar dan terpisah dari sepeda motornya. Semua warga di sekitar langsung berlari menuju tempat jatuhnya anak itu. Warga pun mencoba menanyakan nomor telepon keluarganya kepada Adril yang sedang merintih kesakitan.

Deringan telepon pun berbunyi di rumah Adril. Pada saat itu ibunya yang mengangkat dengan perasaan tanda tanya karena Adril belum sampai rumah seperti biasanya. Saat ibunya mengangkat telepon itu, ibunya langsung panik dan bingung. Tidak menunggu lama ibu dan ayahnya langsung bergegas pergi kerumah sakit untuk melihat Adril yang di bawa oleh warga kerumah sakit terdekat. Sesampainya di rumah sakit ibunya langsung mendekat kepada Adril dan bertanya.
"Kenapa kamu Adril? Kok bisa tabrakan?" tanya sang ibu.
"Iya bu.. Tadi Adril ingin cepat-cepat sampai dirumah untuk mengejar magrib" jawab Adril dengan memegang lututnya.
"Makanya kamu harus hati-hati Adril kalau bawa motor" Nasihat sang ayah kepada si Adril.

Setelah 3 hari Adril di rawat di rumah sakit, dokter pun memutuskan tentang kondisi Adril yang sedikit parah. Dokter memberitahukan kepada sang ibu dan ayah bahwa anaknya mengalami patah tulang dan akan cacat. Si ibu dan ayah langsung terkejut mendengar keputusan dokter. Ibu langsung menangis seperti tidak terima bahwa anaknya yang selama ini mencintai olahraga basket harus cacat dan harus duduk di kursi roda. Saat itu Adril mempunyai pacar yang bernama Fani. Saat itu Fani sedikit terkejut melihat pacarnya harus duduk di kursi roda. Fani datang untuk menjenguk karna kemarin dia sempat menelpon kerumah dan ibu Adril langsung memberitahukan kejadian Adril.

Adril di bawa pulang oleh ibu dan ayahnya dengan di dorong memakai kursi roda. Muka Adril saat itu berbeda sperti biasanya. Adril mulai merasa bahwa hidupnya sia-sia. Dia tidak bisa lagi melakukan kegiatan yang selama ini dia gemari. Sesampainya Adril dirumah dia langsung di bantu oleh ayahnya berbaring di tempat tidur. Sambil membantu Adril ayahnya mengajak Adril ngobrol...
"Kamu istirahat dulu ya Adril, jangan banyak bergerak dulu..." Kata si ayah.
"Iya pa,,," Adril hanya menjawab dengan singkat dan lemah.

Semakin hari hubungan Adril dengan Fani agak sedikit goyang. Adril bingung kenapa sifat Fani sedikit agak berbeda dari yang biasanya. Fani menjawab sms dengan apa adanya dan kalau di telpon Fani selalu sibuk. Suatu hari Adril ingin sekali jalan dengan pacar yang dia sayangi. Mereka janjian untuk bertemu di sebuah mall dan Adril di antarkan oleh ayah dan ibunya. Mereka pun duduk berhadapan di sebuah restoran dan sambil menyantap makan siang yang sudah di pesan. Setelah makanan habis di santap mereka pun ngobrol layaknya orang yang sedang kangen.
"Hei.. udah kenyang belum? Tanya Adril ingin mencairkan suasana.
"Udah kok.. heheh.. Eh gimana persiapan ujian kamu?" Tanya Fani membalas.
"Yaa mudah-mudahan aku bisa dapet di UI... Kamu jadi masuk desain di Binus?" Tanya Adril kembali.
"hhmm..." Fani menghela nafas dengan perasaan tidak enak.
"Aku gak jadi di Binus Dril. AKu mutusin untuk ambil desain ke Kuala Lumpur." Fani menjelaskan dengan gelisah.
"Hah?? Kamu kok gak pernah bilang Fan? Baru ini lho aku tau" Jawab Adril dengan kaget.
"Maaf Dril.. Maaaff bangeett... Aku emang baru aja mutusin. Kemaren aku mau ngomong tapi keadaan kamu masih kayak gini." Jawab Fani dengan nada sedih.
"Tapiii Fan... kenapa harus tiba-tiba gini? Jadi kita harus LDR Fan?." Adril kaget.
"Dril... Kamu udah baik banget sama aku. 2 tahun kita sama-sama aku seneng banget Dril. Kamu selalu ada waktu aku butuh, kamu ikhlas buat dengerin semua cuthatan aku. Tapi sekarang aku gak tau kapan kita bisa ketemu lagi Dril. Maafin aku Dril, kayaknya aku harus mutusin kemana hubungan kita ini" Jelas si Fani mata berkaca-kaca.
"Maksud kamu kita udahan Fan?" Jawab Adril penasaran.
"hhmmm...." Fani kembali menghela nafas.
"Maaf Dril, mungkin itu keputusan yang terbaik buat kita. Makasih banget ya kamu udah baik banget sama aku, kamu udah ngertiin aku, kamu udah nemenin aku, kamu buat aku ketawa terus dengan kebodohan-kebodohan kamu, aku juga masi sayang sama kamu Dril. Aku doain kamu bisa dapetin apa yang selama ini kamu inginkan.." Jawab Fani sambil menggenggam tangan Adril.
"hhmmm Yaudah Fan aku juga gak tau harus ngapain. Itu udah keputusan kamu. Aku juga minta maaf dengan kondisi aku yang sekarang gak bisa lagi nemenin kamu kemana-mana. Dan ternyata ini waktu kita yang terakhir, waktu kita yang terakhir buat bisa ketemu dan ngobrol-ngobrol. Aku terima keputusan kamu Fan, walau sebenarnya hati kecil aku belum sanggup. Gak tau kapan aku bisa ngelupain kamu. Semoga kamu juga dapet yang terbaik ya Fan. Jaga diri kamu baik-baik.." Jawab Adril dengan mencoba santai.
Fani pun langsung mengeluarkan air mata melihat cowoknya yang dia sayangi pergi menyorong kursi rodanya untuk meninggalkan restoran tersebut.


Saat hari putusnya Adril dan Fani, Adril pun membiasakan diri dengan sendiri tanpa ada sms atau telfon dari Fani. Tidak terasa waktu ujian kemasukan universitas pun tiba. Semakin hari Adril semakin membaik dan terbiasa dengan hidupnya yang selalu di dorong kemana-mana. Di suatu pagi yang cerah Adril beserta ayah dan ibunya sarapan di meja makan.
"Kamu mau roti atau nasi goreng Adril?" Tanya ibu kepada si Adril.
"hmmm... Adril makan roti aja deh buk.." Jawab Adril dengan tersenyum.
"Adril, bagaimana persiapan kamu untuk besok? Sudah tau kan universitas apa dan jurusan apa yang ingin kamu ambil?" Tanya si ayah dengan maksud mengingatkan.
"Sudah kok pa, Adril sebenarnya ingin masuk UI dengan jurusan Management. Tapi apakah Adril mampu dengan kondisi Adril yang sekarang ini pa? Adril seperti tidak mempunyai percaya diri lagi pa. Adril seperti hidup di kehidupan yang sia-sia" Adril berkata dengan sedih.
"Adriiilll... Kamu jangan gitu. Tidak ada yang sia-sia di hidup ini. Walaupun sekarang kondisi kamu tidak seperti yang dulu lagi, tapi kamu harus yakin masi ada kelebihan yang kamu miliki dalam diri kamu dan itu harus kamu perjuangkan. Ingat! Kamu laki-laki. Kamu harus sabar menghadapi semuanya. Kamu harus tetap berjuang" Ibu menjelaskan dan berharap Adril tetap semangat.
"Iya buk... Adril pasti tetap berusaha" Adril menjawabnya dengan tegas.

Hari sudah berganti dan Adril pun bersiap untuk diantarkan oleh ayahnya ke UI untuk melaksanakan ujian kemasukan. Adril di dorong ayahnya sampai ke tempat duduk ruangan ujian. Saat itu semua mata tertuju kepada Adril. Ujian pun di mulai selama 2 jam.
Setelah ujian selesai Adril pun menyorong kursi rodanya sendiri untuk keluar dari ruangan ujian. Di luar kelas ia bertemu dengan sahabatnya dari SMA yang bernama Doly.

"Adriilll...." Si doly berlari dari arah belakang.
"Eh,, Doly... Gimana ujian kamu?" tanya Adril.
"Yahh.. gitu deh Dril,, Hahahahahaha" Doly seperti tidak yakin akan ujiannya.
"Eh Dril.. sorry ya kmaren aku gak sempat jenguk kamu. Soalnya kan aku pergi ke Jogja sama keluarga." Doly berkata dengan sedikit tidak enak hati.
"Gak apa kok Dol... Santaiii" Adril menjawab dengan santainya.
"Sini aku sorongin ke mobil.." Doly menawarkan diri menyorong ke mobil ayahnya Adril.

Hasil pengumuman ujian kemasukan akhirnya keluar. Ayah Adril langsung bergerak cepat membeli koran untuk melihat hasil ujian. Ternyata Adril lulus di Universitas Indonesia dengan jurusan Management. Ayah dan ibu nya langsung memberikan selamat kepada Adril. Adril pun tidak henti-hentinya tersenyum bahagia sambil melihat koran itu. Ternyata sahabatnya Doly juga masuk di Universitas Indonesia dengan jurusan Teknik.

Tiba hari pertama Adril masuk perguruan tinggi dengan gelar sebagai mahasiswa. Pagi itu Adril mengenakan seragam putih hitam. Karena sedang dalam masa orientasi atau ospek. Adril pun memasuki ruangan yang telah di tentukan oleh panitia ospek.

"Selamat pagiiii semuanyaaa.." Sapa senior memakai jas almamater.
"Pagiii kaakkkk...." Jawab anak baru secara serentak.
"Saya Roby ketua ospek kalian. Selama 5 hari kalian akan mengahadapi masa orientasi. Sekarang ambil 1 lembar kertas dan buat biodata kalian lalu kumpulkan kepada saya sekarang!!!!" Bicara ketua ospek dengan tegas.

Semua mahasiswa baru langsung bergerak cepat mengambil 1 lembar kertas untuk membuat biodata dan dikumpulkan kepada keyua ospek. Setelah semuanya terkumpul, semua mahasiswa baru dikumpulkan di lapangan upacara. Adril pun berusaha bergerak cepat agar dia bisa cepat sampai di lapangan upacara. Di perjalanan menuju lapangan upacara ada sekumpulan senior yang di kenal sering buat rusuh di kampus menyapa Adril.

"Heh dek... Kok lama kali jalannya. Masak udah pake kursi roda jalannya lambat?" Sapa senior itu dengan sok jago.
"Iya kak.. maaf... Maaf kak" Adril menjawab dengan kepala menunduk.
"Yaudah cepat... cepat...." Jawab senior sambil menoleh muka.

Masa orientasi hari pertama selesai. Keesokan harinya pas dengan jadwal terapi Adril dengan dokter. Jadi, dia tidak bisa hadir di ospek hari kedua. Masa orientasi hari ketiga Adril pun hadir dengan seragam yang sama seperti hari pertama. Para panitia ospek masuk ke ruangan dan membacakan absen nama-nama mahasiswa baru. Ternyata giliran nama Adril di panggil, panitia tersebut menanyakan tentang ketidak hadiran Adril waktu masa orientasi hari kedua.

"Kamu kenapa tidak masuk semalam?" Tanya senior.
"Iya kak,, semalam jadwal saya untuk terapi kaki saya" Jawab Adril dengan sedikit rasa takut.
"ooo.. Yasudah tidak apa-apa. Lain kali berikan surat ya Dril". Jawab senior yang baik hati untuk mengerti keadaan Adril.
"Iya kak.. sekali lagi saya minta maaf kak." Adril menjawab dengan perasaan lega.
"Oke... Tidak apa-apa" Senior langsung memaafkannya.

Peringatan untuk istirahat tiba, semua mahasiswa baru diberikan waktu 1 jam untuk istirahat makan siang. Adril mencoba mencari Doly dengan menolehkan mukanya ke kanan dan ke kiri. Ternyata tampak Doly juga sedang berjalan ke arah Adril.

"Eh Dril... Ke kantin yok... Lapar nih" Ajak si Doly dengan memgang perutnya.
"Ayok,,, Aku juga tadi gak sempat sarapan" Adril langsung menerima ajakan Doly.

Mereka pun makan di kantin berdua. Doly dengan lahapnya menyantap jajanannya sedangkan Adril cuma melahap sepiring mie goreng kesukaannya. Semasa mereka melahap makanannya masing-masing. Doly agak sedikit terkejut melihat sesosok wanita yang dia tau dulu pernah suka sama si Adril.

"Eh.. Dril.. Dril... Coba deh liat ke arah jam 9!" Doly menyuruh Adril sambil mengasih kode.
"Emang ada apaan??" Adril bertanya bingung sambil melihat arah jam 9.
"Itu si Gaby yan pernah suka sama loe.. hahahaha" Doly menjelaskan sambil tertawa.
"Ah.. Apaan sih loe... Udah ah makan aja sana" Adril menjawab dengan sedikit kesal.
"Sssiiee... Kok jadi salting sih? hehehehe. okokok..." Doly kembali menyindir Adril.

Gak terasa masa orientasi selesai juga selama 5 hari. Adril merasa lega dan merasa mempunyai banyak teman 1 kelompoknya yang menjadi kawan 1 kelas selama masa orientasi. Adril kembali kerumah dan membuat sebuah jadwal yang berisikan waktu kuliahnya yang sangat padat baginya. Sekarang Adril sudah menjadi anak kuliahan yang mengenakan kaos polo shirt dan jeans.

Continue.............


#Semoga tulisan ini bisa di baca sama temen-temen. Sebenarnya saya bukan penulis. Tapi ingin mencoba menulis aja. Hehehe.. Nah.. ini adalah tulisan yang dari dulu aku pengen tulis. Judulnya "Si Cacat". Tapi ini masih part 1 nya. Tar bakal ada part-part yang lainnya kok. Tungguin yaaa....

Follow @CiaxMan

1 comment:

  1. Bagi yang baca... Tolong kasih comment yaaa...
    Kasih saran-saran dan masukannya yaa...

    Makasiiihh...

    Follow @CiaxMan

    ReplyDelete